Dolar AS bergerak menguat pada Rabu (08/04) karena investor kini kembali ke safe haven. Pergerakan ini mengurangi beberapa kenaikan mata uang berisiko seperti dolar Australia, Selandia baru dan mata uang lain di tengah harapan menurunnya jumlah kasus baru covid-19 di Eropa dan New York.
Menurut laporan yang dilansir Reuters Rabu (08/04) pagi, greenback berbalik naik lawan mata uang utama. Ini terjadi sehari setelah mencatatkan penurunan terburuk terhadap sejumlah mata uang dalam hampir dua minggu ini.
Berdasar data Investing.com pukul 09.24 WIB, AUD/USD turun 0,34% di 0,6145 dan NZD/USD turun 0,27% ke 0,5958. USD/JPY naik 0,06% di 108,76, EUR/USD melemah 0,17% ke 1,0871 dan USD/IDR melemah 0,5% di 16.205,0, dan GBP/USD melemah 0.17% menjadi 1.2317.
Sementara, USD/KRW juga menguat 0,37% ke 1.219,45 dan USD/CNY naik 0,35%di 7.0676.
New York semalam melaporkan 731 orang meninggal akibat covid-19 dan ini menjadi lonjakan satu hari terbesar selama merebaknya virus ini di Amerika Serikat. Tetapi Gubernur Negara Bagian tersebut Andrew Cuomo juga mengungkap ada peningkatan jumlah rawat inap karena virus.
Di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson masih menjalani perawatan intensif selama dua malam meski kini kondisinya cukup stabil. Dan di Eropa, korban meninggal akibat virus di Spanyol naik untuk pertama kalinya dalam lima hari terakhir.
Pada Rabu setempat, Federal Reserve AS akan merilis risalah dari pertemuan daruratnya bulan lalu. Risalah rapat Fed ini mungkin mencakup beragam komentar mendalam mengenai kontraksi ekonomi yang membayangi.